وَأَمَّا الَّتِيْ تُصِيْبُهُ فِيْ قَبْرِهِ: فَالْأُوْلٰى يُضَيَّقُ عَلَيْهِ القَبْرُ حَتَّى تَخْتَلِفَ أَضْلَاعُهُ، وَالثَّانِيَةُ يُوْقَدُ عَلَيْهِ الْقَبْرُ نَارًا يَتَقَلَّبُ عَلَى الْجَمْرِ لَيْلًا وَنَهَارًا،
Sedangkan 3 siksa saat di dalam kubur adalah: (1) Disempitkan kuburnya sampai terlepas berantakan tulang-belulangnya, (2) Disulutkan api pada kuburnya sehingga ia bergulingan di atas bara api setiap saat,
وَالثَّالِثَةُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ فِيْ قَبْرِهِ ثُعْبَانٌ اِسْمُهُ الشُّجَاعُ الْأَقْرَعُ عَيْنَاهُ مِنْ نَارٍ وَأَظْفَارُهُ مِنْ حَدِيْدٍ كُلُّ ظُفْرٍ مَسِيْرَةُ يَوْمٍ يُكَلِّمُ الْمَيِّتَ فَيَقُوْلُ: أَنَا الشُّجَاعُ الْأَقْرَعُ وَصَوْتُهُ مِثْلُ الرَّعْدِ الْقَاصِفِ
(3) Diperintahkan seekor ular besar untuk menemaninya di dalam kubur, ia bernama Suja’ Al Aqra’ (ular yang ganas dan mematikan). Dua matanya dari api. Cakar-cakarnya dari besi, yang masing-masing panjangnya sejauh perjalanan sehari. Dia berkata kepada mayit: “Aku adalah Suja’ Al Aqra’ (ular yang ganas dan mematikan)”. Suaranya menggelegar laksana halilintar yang menyambar.
يَقُوْلُ: أَمَرَنِيَ اللهُ أَنْ أَضْرِبَكَ عَلَى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الصُّبْحِ إِلٰى طُلُوْعِ الشَّمْسِ، وَأَضْرِبَكَ عَلَى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الظُهْرِ إِلَى الْعَصْرِ، وَأَضْرِبَكَ عَلٰى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى الْمَغْرِبِ، وَأَضْرِبَكَ عَلٰى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ إِلَى الْعِشَاءِ، وَأَضْرِبَكَ عَلٰى تَضيِيْعِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى الْفَجْرِ،
Dia berkata: “Aku diperintahkan Allah untuk memukulmu karena mengeluarkan shalat Shubuh sampai matahari terbit. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat Dhuhur sampai datang waktu Ashar. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat Ashar sampai datang waktu Maghrib. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat Maghrib sampai waktu ‘Isyak. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat ‘Isyak sampai fajar terbit”.
فَكُلَّمَا ضُرِبَ ضَرْبَةً يَغُوْصُ فِي الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذِرَاعًا فَلَا يَزَالُ فِي الْأَرْضِ مُعَذَّبًا إِلٰى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Saat mayit dipukul, dengan satu pukulan saja dia melesat ke dalam tanah sejauh 70 Dzira’ (satu Dzira’±50 Cm berarti sedalam 3 ½ Km). selama berada di kuburnya, ia tidak henti-hentinya merasakan siksa”.
وَأَمَّا الَّتِيْ تُصِيْبُهُ عِنْدَ الخُرُوْجِ مِنَ الْقَبْرِ فِيْ مَوْقِفِ الْقِيَامَةِ، فَشِدَّةُ الْحِسَابِ وَسُخْطُ الرَّبِّ وَدُخُوْلُ النَّارِ
Dan 3 siksa saat keluar dari kubur di tempat berkumpulnya kiamat (makhsyar) adalah: (1) Beratnya perhitungan amal, (2) Kemurkaan Allah, (3) Masuk neraka.
وَفِيْ رِوَايَةٍ «فَإِنَّهُ يَأَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلٰى وَجْهِهِ ثَلَاثَةُ أَسْطُرٍ مَكْتُوْبَاتٍ فِي السَّطْرِ الْأَوَّلِ: يَا مُضَيِّعَ حَقِّ اللهِ، وَالسَّطْرُ الثَّانِيْ: يَا مَخْصُوْصًا بِغَضَبِ اللهِ، وَالسَّطْرُ الثَّالِثُ: ضَيَّعَكَ اللهُ كَمَا ضَيَّعْتَ فِيْ الدُّنْيَا حَقَّ الله، فَايْأَسِ الْيَوْمَ أَنْتَ مِنْ رَحْمَةِ الله
Dalam riwayat lain: “Pada hari kiamat di mukanya terdapat tiga tulisan: (1) Orang yang menerlantarkan shalat, (2) Orang yang pasti dapat kemurkaan Allah, (3) Allah telah menerlantarkanmu sebagaimana kamu menerlantarkan haq Allah saat di dunia. Janganlah kamu berharap mendapatkan rahmat Allah.
وَرُوِيَ «أَنَّ فِيْ جَهَنَّمَ وَادِيًا يُقَالُ لَهُ لَمْلُمٌ فِيْهِ حَيَّاتٌ كُلُّ حَيَّةٍ بِثَخْنِ رَقْبَةِ البَعِيْرِ طُوْلُهَا مَسِيْرَةُ شَهْرٍ، تَلْسَعُ تَارِكَ الصَّلَاةِ، فَيَغْلٰى سَمُّهَا فِيْ جِسْمِهِ سَبْعِيْنَ سَنَةً ثُمَّ يَتَهَرّٰى لَحْمُهُ»
Diriwayatkan bahwa di neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut Lamlam. Di dalamnya terdapat beberapa ular yang masing-masing besarnya sebesar leher onta, dan panjnagnya sejauh perjalanan satu bulan. Dia akan menyengat orang yang meninggalkan shalat, lantas bisanya mendidih di tubuh orang tersebut selama 70 tahun, kemudian kulit orang itu menjadi rontok.
وَرُوِيَ أَيْضًا «إِنَّ امْرَأَةً مِنْ بِنيْ إسْرَائِيلَ جَاءَتْ إِلٰى مُوسٰى . فَقَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللهِ أَذْنَبْتُ ذَنْبًا عَظِيْمًا وَقَدْ تُبْتُ إِلَى اللهِ تَعَالٰى، فَادْعُ اللهَ أَنْ يَغْفِرَ لِيَ ذَنْبِيْ وَيَتُوبَ عَلَيَّ. فَقَالَ لَهَا مُوْسٰى: وَمَا ذَنْبُكِ؟ قَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللهِ زَنَيْتُ وَوَلَدْتُ وَلَدًا وَقَتَلْتُهُ.
Juga diriwayatkan: seorang wanita Bani Israil datang kepada Nabi Musa lalu ia berkata: “Wahai Nabi Allah, saya telah berbuat dosa besar, dan saya telah bertaubat kepada Allah, doakanlah saya agar Allah mengampuni dosa dan menerima taubat saya”. Nabi Musa lantas bertanya: “Apa dosa yang telah kamu lakukan”. Wanita itu menjawab: “Wahai Nabi Allah, saya telah berzina dan punya anak, lantas saya membunuhnya”.
فَقَالَ مُوسٰى : اُخْرُجِيْ يَا فَاجِرَةُ لِئَلَّا تَنْزِلَ نَارٌ مِنَ السَّمَاءِ فَتُحْرِقَنَا بِشُؤْمِكِ، فَخَرَجَتْ مِنْ عِنْدِهِ مُنْكَسِرَةَ الْقَلْبِ.
Lantas Nabi Musa berkata: “Keluarlah hai pelacur, agar api tidak turun dari langit dan membakar kita sebab kejelekanmu”. Seketika wanita itu keluar dengan hati susah.
فَنَزَلَ جِبْريْلُ
Sedangkan 3 siksa saat di dalam kubur adalah: (1) Disempitkan kuburnya sampai terlepas berantakan tulang-belulangnya, (2) Disulutkan api pada kuburnya sehingga ia bergulingan di atas bara api setiap saat,
وَالثَّالِثَةُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ فِيْ قَبْرِهِ ثُعْبَانٌ اِسْمُهُ الشُّجَاعُ الْأَقْرَعُ عَيْنَاهُ مِنْ نَارٍ وَأَظْفَارُهُ مِنْ حَدِيْدٍ كُلُّ ظُفْرٍ مَسِيْرَةُ يَوْمٍ يُكَلِّمُ الْمَيِّتَ فَيَقُوْلُ: أَنَا الشُّجَاعُ الْأَقْرَعُ وَصَوْتُهُ مِثْلُ الرَّعْدِ الْقَاصِفِ
(3) Diperintahkan seekor ular besar untuk menemaninya di dalam kubur, ia bernama Suja’ Al Aqra’ (ular yang ganas dan mematikan). Dua matanya dari api. Cakar-cakarnya dari besi, yang masing-masing panjangnya sejauh perjalanan sehari. Dia berkata kepada mayit: “Aku adalah Suja’ Al Aqra’ (ular yang ganas dan mematikan)”. Suaranya menggelegar laksana halilintar yang menyambar.
يَقُوْلُ: أَمَرَنِيَ اللهُ أَنْ أَضْرِبَكَ عَلَى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الصُّبْحِ إِلٰى طُلُوْعِ الشَّمْسِ، وَأَضْرِبَكَ عَلَى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الظُهْرِ إِلَى الْعَصْرِ، وَأَضْرِبَكَ عَلٰى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى الْمَغْرِبِ، وَأَضْرِبَكَ عَلٰى تَضْيِيْعِ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ إِلَى الْعِشَاءِ، وَأَضْرِبَكَ عَلٰى تَضيِيْعِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى الْفَجْرِ،
Dia berkata: “Aku diperintahkan Allah untuk memukulmu karena mengeluarkan shalat Shubuh sampai matahari terbit. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat Dhuhur sampai datang waktu Ashar. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat Ashar sampai datang waktu Maghrib. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat Maghrib sampai waktu ‘Isyak. Aku memukulmu karena mengeluarkan shalat ‘Isyak sampai fajar terbit”.
فَكُلَّمَا ضُرِبَ ضَرْبَةً يَغُوْصُ فِي الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذِرَاعًا فَلَا يَزَالُ فِي الْأَرْضِ مُعَذَّبًا إِلٰى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Saat mayit dipukul, dengan satu pukulan saja dia melesat ke dalam tanah sejauh 70 Dzira’ (satu Dzira’±50 Cm berarti sedalam 3 ½ Km). selama berada di kuburnya, ia tidak henti-hentinya merasakan siksa”.
وَأَمَّا الَّتِيْ تُصِيْبُهُ عِنْدَ الخُرُوْجِ مِنَ الْقَبْرِ فِيْ مَوْقِفِ الْقِيَامَةِ، فَشِدَّةُ الْحِسَابِ وَسُخْطُ الرَّبِّ وَدُخُوْلُ النَّارِ
Dan 3 siksa saat keluar dari kubur di tempat berkumpulnya kiamat (makhsyar) adalah: (1) Beratnya perhitungan amal, (2) Kemurkaan Allah, (3) Masuk neraka.
وَفِيْ رِوَايَةٍ «فَإِنَّهُ يَأَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلٰى وَجْهِهِ ثَلَاثَةُ أَسْطُرٍ مَكْتُوْبَاتٍ فِي السَّطْرِ الْأَوَّلِ: يَا مُضَيِّعَ حَقِّ اللهِ، وَالسَّطْرُ الثَّانِيْ: يَا مَخْصُوْصًا بِغَضَبِ اللهِ، وَالسَّطْرُ الثَّالِثُ: ضَيَّعَكَ اللهُ كَمَا ضَيَّعْتَ فِيْ الدُّنْيَا حَقَّ الله، فَايْأَسِ الْيَوْمَ أَنْتَ مِنْ رَحْمَةِ الله
Dalam riwayat lain: “Pada hari kiamat di mukanya terdapat tiga tulisan: (1) Orang yang menerlantarkan shalat, (2) Orang yang pasti dapat kemurkaan Allah, (3) Allah telah menerlantarkanmu sebagaimana kamu menerlantarkan haq Allah saat di dunia. Janganlah kamu berharap mendapatkan rahmat Allah.
وَرُوِيَ «أَنَّ فِيْ جَهَنَّمَ وَادِيًا يُقَالُ لَهُ لَمْلُمٌ فِيْهِ حَيَّاتٌ كُلُّ حَيَّةٍ بِثَخْنِ رَقْبَةِ البَعِيْرِ طُوْلُهَا مَسِيْرَةُ شَهْرٍ، تَلْسَعُ تَارِكَ الصَّلَاةِ، فَيَغْلٰى سَمُّهَا فِيْ جِسْمِهِ سَبْعِيْنَ سَنَةً ثُمَّ يَتَهَرّٰى لَحْمُهُ»
Diriwayatkan bahwa di neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut Lamlam. Di dalamnya terdapat beberapa ular yang masing-masing besarnya sebesar leher onta, dan panjnagnya sejauh perjalanan satu bulan. Dia akan menyengat orang yang meninggalkan shalat, lantas bisanya mendidih di tubuh orang tersebut selama 70 tahun, kemudian kulit orang itu menjadi rontok.
وَرُوِيَ أَيْضًا «إِنَّ امْرَأَةً مِنْ بِنيْ إسْرَائِيلَ جَاءَتْ إِلٰى مُوسٰى . فَقَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللهِ أَذْنَبْتُ ذَنْبًا عَظِيْمًا وَقَدْ تُبْتُ إِلَى اللهِ تَعَالٰى، فَادْعُ اللهَ أَنْ يَغْفِرَ لِيَ ذَنْبِيْ وَيَتُوبَ عَلَيَّ. فَقَالَ لَهَا مُوْسٰى: وَمَا ذَنْبُكِ؟ قَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللهِ زَنَيْتُ وَوَلَدْتُ وَلَدًا وَقَتَلْتُهُ.
Juga diriwayatkan: seorang wanita Bani Israil datang kepada Nabi Musa lalu ia berkata: “Wahai Nabi Allah, saya telah berbuat dosa besar, dan saya telah bertaubat kepada Allah, doakanlah saya agar Allah mengampuni dosa dan menerima taubat saya”. Nabi Musa lantas bertanya: “Apa dosa yang telah kamu lakukan”. Wanita itu menjawab: “Wahai Nabi Allah, saya telah berzina dan punya anak, lantas saya membunuhnya”.
فَقَالَ مُوسٰى : اُخْرُجِيْ يَا فَاجِرَةُ لِئَلَّا تَنْزِلَ نَارٌ مِنَ السَّمَاءِ فَتُحْرِقَنَا بِشُؤْمِكِ، فَخَرَجَتْ مِنْ عِنْدِهِ مُنْكَسِرَةَ الْقَلْبِ.
Lantas Nabi Musa berkata: “Keluarlah hai pelacur, agar api tidak turun dari langit dan membakar kita sebab kejelekanmu”. Seketika wanita itu keluar dengan hati susah.
فَنَزَلَ جِبْريْلُ
وَقَالَ: يَا مُوسٰى الرَّبُّ تَعَالٰى يَقُوْلُ لَكَ: لِمَ رَدَدْتَ التَّائِبَةَ يَا مُوسٰى أَمَا وَجَدْتَ شَرًّا مِنْهَا؟ قَالَ مُوسٰى: يَا جِبْرِيْلُ وَمَنْ شَرٌّ مِنْهَا؟ قَالَ مَنْ يَتْرُكُ الصَّلَاةَ عَامِدًا مُتَعَمِّدًا» اِنْتَهٰى.
Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Musa, Allah bertanya kepadamu: “Musa, Kenapa kamu menolak wanita yang bertaubat? Apakah kamu tidak menemukan orang yang lebih jelek dari dia?”. Nabi Musa bertanya: “Siapakah yang lebih jelek dari dia?”. Jibril menjawab: “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja”. Selesai.
Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Musa, Allah bertanya kepadamu: “Musa, Kenapa kamu menolak wanita yang bertaubat? Apakah kamu tidak menemukan orang yang lebih jelek dari dia?”. Nabi Musa bertanya: “Siapakah yang lebih jelek dari dia?”. Jibril menjawab: “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja”. Selesai.
Penulis : KH. M. Ali Maghfur Syadzili Iskandar, S.Pd.I,.
Pengajian : Kitab Irsyadul 'Ibad
0 comments:
Posting Komentar